Cerita Asal mula
Kampung dibawah ini diperoleh penulis dari hasil tugas mata pelajaran bahasa inggris
kelas IX tahun pelajaran 2014/2015 semester 2.
Penugasan berupa
“membuat model teks narrative” dengan menyajikan Kisah, Cerita, Legenda tentang
Asal muasal terbentuknya tempat tinggal masing-masing peserta didik.
Sesuai informasi
yang penulis peroleh dari peserta didik bahwa mereka mengumpulkan informasi
tersebut dari “sesepuh” yang tinggal di kampung masing-masing.
Penulis tidak
bertanggung jawab atas kebenaran isi cerita diatas karena penulis hanya
bertujuan memberikan edukasi tentang “model teks narrative” bukan bertujuan
untuk membentuk opini public tentang sejarah terbentuknya suatu wilayah.
Sekian. Selamat membaca!
Oiya, pada postingan berikutnya akan disertakan "versi bahasa inggrisnya" beginilah kisahnya.....
Sejarah Kampung Laban
Pada tahun 1949
pada saat itu kampung laban adalah hutan yang lebat dan banyak pohon laban, dan
ada pohon laban yang sangat besar, lebarnya sekitar 7 meter dengan tinggi 50
meter. Pada suatu ketika orang-orang Cirebon, Tangerang, Serang pada ingin
melihat pohon itu untuk membuktikan informasi tentang pohon laban yang besar
itu. Pada tahun 1972 pohon laban yang besar itu akhirnya tumbang karena sudah
dimakan usia. Kemudian banyak orang yang menggunakan kayu itu untuk membangun
rumah disana. Maka mulai sejak itu wilayah tersebut dikenal dengan kampung
laban. Pada tahun 1988 ada pertandingan bola antar kampung. Pertandingan antara
kampung laban melawan kampung sawut di partai final. Para pemain dari kampung
sawut bermain dengan kasar sehingga menimbulkan perkelahian. Sejak saat itu
kampung laban dengan kampung sawut bermusuhan.
Asal mula Kampung Cibeunying
Pada jaman dahulu
ada sebuah kampung yang bernama kampung Kibin dengan penduduknya yang sangat
banyak. Konon katanya ada sepasang suami istri ingin membuat rumah, tetapi
tempatnya sudah tidak cukup dan merekapun terpaksa membuat rumah yang terletak
dibagian barat. Konon katanya warga di kampong kibin itu sangat susah mendapatkan
air. Kemudian sepasang suami istri itu memberitahu kepada warga bahwa
ditempatnya tidak susah untuk mendapatkan air, karena ditempat itu terdapat
sebuah sungai yang airnya tidak pernah surut. Kemudian wargapun satu persatu
pindah ketempat tersebut dan mereka tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan air.
Dikarenakan di hulu sungai itu terdapat sebuah pohon beunying kemudian wargapun
sepakat untuk menamakan tempat itu dengan kampung Cibeuying. Yang berati “ci”
itu air dan “beunying” itu pohon.
Asal usul Kampung Ciawi
Pada jaman dahulu
di kampung saya tepatnya dibagian selatan terdapat sekumpulan pohon bambu yang
di tengah – tengahnya terdapat sebuah lubang yang menurut para orang tua disana
didalam lubang tersebut terdapat alat musik tradisional yang salah satunya
goong besar dan setiap malam selasa dan malam jumat setiap jam 12 – 1 malam
sering terdengar suara goong dibagian selatan dan para orang tua dulu menamai
kampung saya dalam bahasa sunda karena penduduk di kampung saya dulu adalah orang
sunda dan dinamailah kampung saya Ciawi liang goong, yang artinya air bamboo
lubang goong. Tapi sekarang kampung saya dihuni oleh dua penduduk yaitu sunda
dan jawa. Dan sekarang kampung saya hanya di panggil Ciawi.
Asal mula Kampung Sukaliuh
Pada jaman dahulu
ada sebuah kampung yang bernama (padasuka). Padasuka terletak dibagian barat.
Penduduknya hidup rukun dan damai. Tetapi dikampung padasuka itu, tanaman yang
ditanam oleh warga tidak bisa tumbuh karena tidak ada sinar matahari. Kampung
padasuka itu dihimpit oleh tiga gunung oleh karena itu sinar matahari tidak
bisa masuk ke kampung tersebut. Setiap hari di kampung padasuka itu selalu
redup bagai seperti mati lampu.
Pada suatu
pertemuan warga, ketua kampung memutuskan untuk pindah kesebelah timur, dan
kampung padasukapun ditinggalkan oleh semua warganya. Tapi ketua kampung sulit
mencari nama untuk kampung barunya itu. Diapun ingat dengan kampungnya dulu
yang selalu redup tanpa cahaya. Dalam bahasa sunda redup itu berati (iuh) dan
ketua kampungpun memberi nama kampung barunya itu dengan nama sukaliuh yang
artinya (ada terang ada redup). Begitulah asal muasal kampung sukaliuh.
Asal mulanya Kampung Cimanuk
Pada jaman dahulu kala
ada seorang kakek dan nenek yang mencari sumber air karena pada saat itu musim
kemarau yang sangat lama dan pohon-pohon pun kering dan tanaman petanipun gagal
panen karena tidak adanya hujan.
Kemudian kakek dan
nenek itu pergi kesuatu tempat untuk mencari sumber air. Dengan tidak lama
mencari merekapun menemukan sumber air yang berada di tengah-tengah kampung.
Dan disekeliling sumber air tersebut banyak sekali bermacam-macam burung. Kakek
dan nenek pun sangat senang karena sudah menemukan sumber air. Mereka
memberitahukan kepada warga yang membutuhkan air bahwa sumber air tersebut ada
dikampung ini. Kampung yang dinamakan oleh kakek dan nenek tersebut dengan
kampung Cimanuk.
Asal usul nama Kampung Peundeuy
Pada jaman dahulu
masyarakat kampung Peundeuy tinggal di bangkonol (yang sekarang menjadi hutan).
Namun dengan seiringnya waktu pindah ke Peundeuy.
Orang yang pertama
pindah ke peundeuy yaitu ki saleh, ki sumitra, ki samir lalu diikuti oleh
anak-anak mereka dan juga masyarakat kampung bangkonol.
Dinamakan kampung
Peundeuy karena kampung ini terdapat sebuah pohon Peundeuy yang sangat besar.
Lalu salah seorang diantara mereka yaitu ki samir memberi usul kepada
masyarakat untuk memberi nama kampung itu dengan nama kampung Peudeuy dan
usulan itu diterima oleh masyarakat maka sejak saat itulah kampung tersebut
dinamakan kampung Peundeuy.
Asal usul Kampung Cisawut
Pada jaman dahulu
ada tokoh tua bernama bapak Rawan dan teman-temannya. Pada waktu itu sekitar
tahun 1965 perpindahan penduduk dari kampung Ciawi dan Bojen menduduki tempat
tersebut. Bapak Rawan dan teman-temannya kebinggungan mencari nama untruk
tempat tersebut.
Sehubungan ada
pohon besar namanya pohon sawut istilah orang jawa, terlalu banyak bunga bunga
yang berserakan dimana-mana, dalam bahasa jawa berserakan (awut-awutan) dan
ditambah kata ci yang berarti air, dan dijulukilah kampung Cisawut.
Dihuni penduduk
pendatang akhirnya karena merasa tentram banyak yang menduduki kampung cisawut.
Terdiri dari suku jawa yang diantaranya adalah dari Cirebon, indramayu,
sebagian besar dari jawa tengah (pekalongan)
Nah disitulah menjadi
satu menjalin kerukunan, menganut agama islam. Bahasa yang dipakai bahasa
Cirebon. Dulu dan sekjarang anak cucunya membanggakan kampung cisawut dengan
tujuan memajukan taraf hidup (perekonomian) dari pertanian. Dari situlah
sebagian meraih kesuksesan yang lainnya sangat memperihatinkan dalam ekonomi.
Letaknya di desa Padaherang bagian selatan yang berbatasan dengan desa Kertaharja.
Add by,
aminudinadiners.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar