Assalamu'alaikum, Welcome to My Blog, Have a Nice Blogging

Sabtu, 11 Juni 2016

Asal Mula Kampungku (Model Teks Naratif)

Cerita Asal mula Kampung dibawah ini diperoleh penulis dari hasil tugas mata pelajaran bahasa inggris kelas IX tahun pelajaran 2014/2015 semester 2.
Penugasan berupa “membuat model teks narrative” dengan menyajikan Kisah, Cerita, Legenda tentang Asal muasal terbentuknya tempat tinggal masing-masing peserta didik.
Sesuai informasi yang penulis peroleh dari peserta didik bahwa mereka mengumpulkan informasi tersebut dari “sesepuh” yang tinggal di kampung masing-masing.
Penulis tidak bertanggung jawab atas kebenaran isi cerita diatas karena penulis hanya bertujuan memberikan edukasi tentang “model teks narrative” bukan bertujuan untuk membentuk opini public tentang sejarah terbentuknya suatu wilayah.
Sekian. Selamat membaca!
Oiya, pada postingan berikutnya akan disertakan "versi bahasa inggrisnya" beginilah kisahnya.....

Sejarah Kampung Laban
Pada tahun 1949 pada saat itu kampung laban adalah hutan yang lebat dan banyak pohon laban, dan ada pohon laban yang sangat besar, lebarnya sekitar 7 meter dengan tinggi 50 meter. Pada suatu ketika orang-orang Cirebon, Tangerang, Serang pada ingin melihat pohon itu untuk membuktikan informasi tentang pohon laban yang besar itu. Pada tahun 1972 pohon laban yang besar itu akhirnya tumbang karena sudah dimakan usia. Kemudian banyak orang yang menggunakan kayu itu untuk membangun rumah disana. Maka mulai sejak itu wilayah tersebut dikenal dengan kampung laban. Pada tahun 1988 ada pertandingan bola antar kampung. Pertandingan antara kampung laban melawan kampung sawut di partai final. Para pemain dari kampung sawut bermain dengan kasar sehingga menimbulkan perkelahian. Sejak saat itu kampung laban dengan kampung sawut bermusuhan.

Asal mula Kampung Cibeunying
Pada jaman dahulu ada sebuah kampung yang bernama kampung Kibin dengan penduduknya yang sangat banyak. Konon katanya ada sepasang suami istri ingin membuat rumah, tetapi tempatnya sudah tidak cukup dan merekapun terpaksa membuat rumah yang terletak dibagian barat. Konon katanya warga di kampong kibin itu sangat susah mendapatkan air. Kemudian sepasang suami istri itu memberitahu kepada warga bahwa ditempatnya tidak susah untuk mendapatkan air, karena ditempat itu terdapat sebuah sungai yang airnya tidak pernah surut. Kemudian wargapun satu persatu pindah ketempat tersebut dan mereka tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan air. Dikarenakan di hulu sungai itu terdapat sebuah pohon beunying kemudian wargapun sepakat untuk menamakan tempat itu dengan kampung Cibeuying. Yang berati “ci” itu air dan “beunying” itu pohon.

Asal usul Kampung Ciawi
Pada jaman dahulu di kampung saya tepatnya dibagian selatan terdapat sekumpulan pohon bambu yang di tengah – tengahnya terdapat sebuah lubang yang menurut para orang tua disana didalam lubang tersebut terdapat alat musik tradisional yang salah satunya goong besar dan setiap malam selasa dan malam jumat setiap jam 12 – 1 malam sering terdengar suara goong dibagian selatan dan para orang tua dulu menamai kampung saya dalam bahasa sunda karena penduduk di kampung saya dulu adalah orang sunda dan dinamailah kampung saya Ciawi liang goong, yang artinya air bamboo lubang goong. Tapi sekarang kampung saya dihuni oleh dua penduduk yaitu sunda dan jawa. Dan sekarang kampung saya hanya di panggil Ciawi.

Asal mula Kampung Sukaliuh
Pada jaman dahulu ada sebuah kampung yang bernama (padasuka). Padasuka terletak dibagian barat. Penduduknya hidup rukun dan damai. Tetapi dikampung padasuka itu, tanaman yang ditanam oleh warga tidak bisa tumbuh karena tidak ada sinar matahari. Kampung padasuka itu dihimpit oleh tiga gunung oleh karena itu sinar matahari tidak bisa masuk ke kampung tersebut. Setiap hari di kampung padasuka itu selalu redup bagai seperti mati lampu.
Pada suatu pertemuan warga, ketua kampung memutuskan untuk pindah kesebelah timur, dan kampung padasukapun ditinggalkan oleh semua warganya. Tapi ketua kampung sulit mencari nama untuk kampung barunya itu. Diapun ingat dengan kampungnya dulu yang selalu redup tanpa cahaya. Dalam bahasa sunda redup itu berati (iuh) dan ketua kampungpun memberi nama kampung barunya itu dengan nama sukaliuh yang artinya (ada terang ada redup). Begitulah asal muasal kampung sukaliuh.

Asal mulanya Kampung Cimanuk
Pada jaman dahulu kala ada seorang kakek dan nenek yang mencari sumber air karena pada saat itu musim kemarau yang sangat lama dan pohon-pohon pun kering dan tanaman petanipun gagal panen karena tidak adanya hujan.
Kemudian kakek dan nenek itu pergi kesuatu tempat untuk mencari sumber air. Dengan tidak lama mencari merekapun menemukan sumber air yang berada di tengah-tengah kampung. Dan disekeliling sumber air tersebut banyak sekali bermacam-macam burung. Kakek dan nenek pun sangat senang karena sudah menemukan sumber air. Mereka memberitahukan kepada warga yang membutuhkan air bahwa sumber air tersebut ada dikampung ini. Kampung yang dinamakan oleh kakek dan nenek tersebut dengan kampung Cimanuk.

Asal usul nama Kampung Peundeuy
Pada jaman dahulu masyarakat kampung Peundeuy tinggal di bangkonol (yang sekarang menjadi hutan). Namun dengan seiringnya waktu pindah ke Peundeuy.
Orang yang pertama pindah ke peundeuy yaitu ki saleh, ki sumitra, ki samir lalu diikuti oleh anak-anak mereka dan juga masyarakat kampung bangkonol.
Dinamakan kampung Peundeuy karena kampung ini terdapat sebuah pohon Peundeuy yang sangat besar. Lalu salah seorang diantara mereka yaitu ki samir memberi usul kepada masyarakat untuk memberi nama kampung itu dengan nama kampung Peudeuy dan usulan itu diterima oleh masyarakat maka sejak saat itulah kampung tersebut dinamakan kampung Peundeuy.

Asal usul Kampung Cisawut
Pada jaman dahulu ada tokoh tua bernama bapak Rawan dan teman-temannya. Pada waktu itu sekitar tahun 1965 perpindahan penduduk dari kampung Ciawi dan Bojen menduduki tempat tersebut. Bapak Rawan dan teman-temannya kebinggungan mencari nama untruk tempat tersebut.
Sehubungan ada pohon besar namanya pohon sawut istilah orang jawa, terlalu banyak bunga bunga yang berserakan dimana-mana, dalam bahasa jawa berserakan (awut-awutan) dan ditambah kata ci yang berarti air, dan dijulukilah kampung Cisawut.
Dihuni penduduk pendatang akhirnya karena merasa tentram banyak yang menduduki kampung cisawut. Terdiri dari suku jawa yang diantaranya adalah dari Cirebon, indramayu, sebagian besar dari jawa tengah (pekalongan)
Nah disitulah menjadi satu menjalin kerukunan, menganut agama islam. Bahasa yang dipakai bahasa Cirebon. Dulu dan sekjarang anak cucunya membanggakan kampung cisawut dengan tujuan memajukan taraf hidup (perekonomian) dari pertanian. Dari situlah sebagian meraih kesuksesan yang lainnya sangat memperihatinkan dalam ekonomi. Letaknya di desa Padaherang bagian selatan yang berbatasan dengan desa Kertaharja.

Add by, aminudinadiners.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar