Ternyata untuk jadi blogger yang murni memuat tulisan sendiri itu gak mudah. Dunia "copas" (copy paste) sudah bukan hal tabu lagi seperti halnya "atm" (ambil tiru modif) adalah kebiasaan yang lumrah ditemukan dimana-mana. Dunia "pop" adalah hoby masyarakat masa kini dengan segala popularitas instannya. Bayangkan kita dizaman ini masih sering mampu mengingat nama tokoh-tokoh besar semisal; Al Kindi, Ibnu Sina, Thomas Alva Edison, dan masih banyak tokoh besar yang lainnya. Tentunya Untuk menjadi "orang besar" itu tidak bisa dengan jampe "simsalabim abrakadabra" tapi melainkan butuh proses panjang dengan konsistensi yang penuh. Sebut saja dunia musik Indonesia akan kesulitan mendapatkan ganti dari The King of Dangdut, Rhoma Irama, The President of OI, Iwan Fals, bahkan masih terasa begitu hangat tausiah ringan tapi menyentuh dari almarhum KH. Zaenudin MZ.
Sampai postingan terakhir ini saya masih mencoba menulis dengan ide pemikiran sendiri dan pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi motivasi yang sebenarnya menjaga semangat konsistensi diri saya sendiri. Adalah harapan besar ketika postingan yang saya ini juga memberikan masukan positif bagi para sahabat yang baik hati. Saya adalah seorang guru yang setiap hari menghadapi peserta didik dengan beragam karakteristiknya. Saya mulai tertarik dengan Blog pada awal tahun ini (2016) dan mulai belajar membuat akun blog di bulan Mei tepatnya tanggal 21 Mei 2016.
Dengan pekerjaan saya ini saya merasa tidak punya cukup waktu untuk mengelola blog dengan maksimal sebab saya harus mengerjakan pekerjaan lain yang sangat menyita waktu dan tenaga yaitu menyusun Dokumen Perencanaan Pembelajaran (Silabus, RPP, Prota, Promes, KKM,) yang seabreg banyaknya. Semua itu adalah konsekwensi dari pekerjaan ini dan saya selalu belajar untuk senantiasa memperbaiki semuanya karena pekerjaan ini (guru) yang akhirnya saya harus laksanakan dengan sepenuh hati setelah sebelumnya pernah juga menjadi ojek motor dan buruh pabrik di Jakarta.
Sahabat, betapa dunia ini begitu luas untuk kita berkarya, saya yang awalnya ingin menjadi Pengacara namun Allah swt memberikan amanah lain yaitu menjadi Guru adalah harus saya syukuri dan berusaha mencintai pekerjaan ini. Betapa cita-cita itu harus karena itu adalah semangat dan kerja keras itu penting karena ia adalah jalan menuju impian serta do’a itu wajib karena kita hanyalah mahluk yang lemah yang tidak berdaya tanpa ijin dan restu dari tuhan yang maha esa, Allah swt Terlepas sama atau beda, dunia ini begitu sempit jika pola pikir terus mengekor. Setahuku, ekor itu terus mengecil ke ujungnya, Seni memang tiruan dari alam tapi bukan menjiplak (sama persis). Zaman, keserakahan, membutakan keindahan seni, proses bukanlah berharga karena hasil cenderung manipulasi. Estetika semakin tiada karena "tabu dan malu" diukir menjadi "proudly".
Akh, terlalu bertele jika harus saya lanjutkan postingan ini, intinya "be yourself" itu adalah penting tapi effort kita untuk meningkatkan kemampuan diri adalah "harga mati" karena dunia ini terus bergerak dan hidup berarti juga sama, sekali kita berhenti selangkah orang ada di depan kita. Biarkan Gajah mati meninggalkan gading, Harimau mati tinggalkan belangnya, dan jika kita wafat "investasi" apa yang bisa menjadi "THR" (Tunjangan Hari Akhirat) kelak? So, bersyukur tidak cukup hanya dengan mengucap "alhamdulillah" tapi mari kita berdayakan semua karunia Allah swt yang ada pada diri kita sebagai perwujudan ibadah kita kepada-NYA.
Demikian, coretan saya untuk hari ini serta mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi para sahabat semua. Selamat menjalankan aktifitasnya masing-masing semoga hari ini bisa menjadi lebih baik dari kemarin.
Salam. Aminudin Adiners
Tidak ada komentar:
Posting Komentar